Jumat, 23 Juli 2010

melepas kerinduan

hari ini aku disuruh oleh ibu untuk membeli peralatan sekolah adikku di smpnya. emang dasar tuh anak anak mami kali yah, masa cuma beli dasi, topi ma ikat pinggang gak bisa. tapi gak papa lah. aku bisa sekalian ketemuan ma mantan murid2 ku yang keterima di smp yang sama dengan adikku.
setelaah pulang sekolah aku kesekolah adikku eh anaknya malah belum dateng. berhubung koperasinya pun tutupaku menunggu cukup lama di sana. di sela - sela menunggu aku ketemu sama ari wicaksono dan ngobrol lama juga dengan dia, tak lama kemudian aku ketemu sama anto, lalu ada lagi afan dan muh risky. yah dari cerita2 seputar sekolah baru mereka ada rasa bahagia yang menyeruak dari dalam hati. jadi inget waktu setahun yang lalu mati2an aku ngajar mereka. yah mereka juga tak bisa disalahkan sepenuhnya karena memasuki masa puber pertama. tapi kelakuannya itu bener2 bandel, males ngerjain pr. sampe pernah buat aku sedih ngeliat kelakuan mereka yang bandel itu,bukan apa2 karena aku berharap terlalu banyak pada mereka.
sebagai seorang guru sebandel apapun kelakuan murid dan sesakit hati ini disakitin ma mereka tetep aja tetap berharap dan berdoa agar mereka mendapatkan hasil yang terbaik. karena dalam pikiranku anak2  ini yang menjadi muridku adalah calon penerus bangsa. merekalah para pemimpin bangsa masa depan. mau jadi apa indonesia kelak maka dilihat dari generasi mudanya apakah berbudi luhur ataukah tidak.
karena bangsa ini masih memiliki segudang pr yang musti dibenahi.
biar bagaimanapun saat aku bertemu dengan eks murid2 ku rasa kesal dan sedih hilang semua yang ada hanya senyum kebahagiaan. aku memang tidak suka anak kecil tapi aku sudah menganggap murid2ku sebagai adik2ku sendiri. yah berhubung aku belum punya anak cuma punya adik, mungkin kalau aku sudah punya anak bisa merasakan perasaan seorang ibu.
semoga tahun ajaran baru ini aku bisa mengajar dengan lebih baik, mengajar dengan hati dan doa bukan dengan ancaman apalagi kekerasan. amien

Tidak ada komentar: