RINTISAN SEKOLAH BERSTANDAR INTERNASIONAL
RSBI dan SBI mungkin sedang naik daun akhir-akhir ini. Banyak sekolah – sekolah berlomba-lomba untuk menjadi sekolah RSBI. Banyak orangtua murid pun merasa bangga jika anaknya bisa masuk sekolah RSBI. Yah bisa dibilang sekolah negeri ataupun swasta yang berlabel RSBI merupakan sekolah bonafit. Bagaimana tidak? Pengantar menggunakan bahasa inggris, ruangan ber-AC, fasilitas computer atau ruang media lengkap. Ayo siapa orang tua yang gak mau anaknya masuk sana? Karena itulah masuk sekolah berlabel RSBI atau SBI rada susah. Contohnya saja masuk SMP RSBI seperti SMP 30 di daerah Jakarta utara, masuk pertama seleksi nilai UASBN yang diterima rata-rata jumlahnya 27 lebih (rata-rata 9 semua), setelah lulus belum sampai disitu tesnya. Ada lagi tes tertulis lalu wawancara.
Untuk anak pintar dan kaya mungkin mudah masuk sekolah berlabel RSBI atau SBI tetapi bagaimana dengan anak yang pintar tetapi kurang mampu. Walaupun mungkin lulus tes tetapi dibayang-bayangi uang sekolah yang lumayan rada besar yakni sekitar 500rb rupiah perbulan mungkin bersekolah disana hanya mimpi semu belaka.
Pertanyaannya adalah apakah sudah sesuai pemerataan di bidang pendidikan sementara dengan diadakannya sekolah RSBI, SBI, SSN, Reguler terdapat pengotak-otakan sekolah. Sehingga murid yang bersekolah disana pun sudah dikotak-kotakkan. Anak yang kurang pintar serta kurang mampu masuk sekolah Reguler yang notabene nya GRATIS, anak pintar tapi kurang mampu masuk sekolah SSN, anak pintar dan kaya lah yang boleh masuk sekolah berlabel RSBI dan SBI.
Maka tak heran jika ada pepatah yang mengatakan “mau pintar itu MAHAL”
Pendidikan sekarang memang sudah sangat mahal. Karena itulah perlu adanya kesadaran orang tua dalam mempersiapkan dana pendidikan bagi anaknya. Terutama yang mau jadi orang tua, mulai dari sekarang kayaknya harus nabung untuk pendidikan anak kita kelak. Apakah kita mau anak kita nanti mendapatkan pendidikan ala kadarnya? Anak-anak kita adalah calon penerus bangsa, bagaimana pemimpin-pemimpin Indonesia kelak ditentukan dari baik tidaknya pendidikan saat ini. Belajarlah dari Negara Jepang yang sehabis di bom atom oleh sekutu dapat bangkit dengan cepat karena yang pertama mereka benahi adalah bidang pendidikannya. Bagaimana dengan Indonesia?
»» READMORE...